Langsung ke konten utama

Cara Menghilangkan Rasa Malu dalam berbisnis

CARA MENGHILANGKAN RASA MALU

Ini mungkin pengalaman menarik saya. Dahulu dalam sebuah training
motivasi, waktu itu saya diminta mengumpulkan semua uang termasuk
dompet saya di meja pemateri. Awalnya saya bingung… Mau apa dan
kenapa?
Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah si pemateri memberikan tugas
pada masing-masing peserta untuk menjual 3 batang coklat untuk dijual
disekitar tempat training dalam waktu 15 menit. Coklat itu harus terjual
habis. Jika tidak… reward or punishmen?.  Waktu itu semua peserta
berhamburan keluar ruangan ingin segera menjual coklat yang masing
masing mereka bawa. Namun ternyata jika diamati, semuanya ternyata
berlari dengan gugup danwajah yang tampak bingung....  termasuk saya juga .
Kenapa karena tidak tahu apa yang segera dilakukan. Difikiran hanya satu,
coklat terjual. Tapi bagaimana? kepada siapa? Dimana?. Namun inti dari
kesemuanya adalah rasa ’gengsi’ dan ’malu’.
Semua pertanyaan dan rasa itu bercampur aduk dengan cepat. Walhasil
keringat dingin bercucuran.
1. Ada yang mengemis-ngemis untuk mau membeli coklatnya dan
dengan jujur mengatakan bahwa dirinya tengah di training.
2. Ada yang mencari temannya untuk dipinjami uang senilai harga 3
buah coklat tersebut.
3. Ada yang dengan rajin meyakinkan pembeli dengan melakukan
presentasi tentang coklat tersebut kepada setiap orang.
4. Saya?? Waktu itu bingung dan hanya mengikuti teman. Dan
akhirnya berhasil menual di menit ke 20an.
Namun yang unik adalah apa yang dilakukan oleh teman saya yang telah
terbiasa berjualan.  Pertama dia mengamati target yang akan menjadi sasaran. Dia menghampiri target dan melakukan opening dengan sapaan
yang Sopan. Maaf bolehkah saya menganggu sebentar?.  Ketika si target mengangguk, teman saya langsung melakukan
presentasi. Entah apa yang dia fikirkan sebelumnya, yang jelas dia
bisa menjelaskan produk coklat tersebut dengan menarik. Dan
closing. 3 coklat dalam waktu 8 menit.










Apa yang terjadi dari cerita diatas sebenarnya dikarenakan.
Pertama, Rasa gengsi
Kondisi ini terjadi karena berjualan merupakan kegiatan yang sangat
merendahkan kehormatan anda. Beda jika kita melakukan aktivitas yang
dapat meningkatkan penghargaan diri oleh orang lain. Hasilnya kita malu.
Dan ketika rasa ini ada, maka akan menghambat langkah anda. Akan
menghambat mulut anda untuk berbicara. Dan tentunya akan
menghambat mental anda untuk memenangkan perjuangan ini.
  Kedua, Tidak berpengalaman
Tanpa pengalaman kita tidak akan bisa bergerak dengan reflek dalam
memahami situasi yang ada. Orang bisa karena terbiasa. Kita bisa karena
sering melakukan. Sesuatu untuk berhasil membutuhkan latihan. Dan
begitu pula dengan sukses dalam berjualan. Butuh pengalaman, butuh jam
terbang, butuh memahami secara langsung bagaimana proses bisnis anda
berlangsung.

Untuk itu, buang rasa malu anda, berfikir jernih dan bertindaklah dengan
tenang. Fahami kondisi dengan seksama. Selamat mencoba. Selamat
Belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan

D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan    Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda dapat mengkaji sejumlah kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan dan kurikulum satuan pendidikan sekolah dan pendidikan tinggi. Dengan membaca dan mengkaji produk kebijakan pemerintah, dapat diketahui bahwa dinamika dan tantangan yang dihadapi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia sangat tinggi. Apa dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Untuk mengerti dinamika dan tantangan PKn di Indonesia, Anda dianjurkan untuk mengkaji pe...

Sejarah pancasila dalam zaman kerajaan

Sejarah pancasila dalam zaman kerajaan   Kerajaan kutai  Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 m, dengan ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu). Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja mulawarman keturunan dari raja aswawarman keturunan dari kudungga. Raja mulawarman menurut prasasti tersebut mengadakan kenduri dan memberi sedekah kepada para brahmana, dan para brahmana membangun yupa itu sebagai tanda terimakasih raja yang dermawan (bambang sumadio, dkk.,1977 : 33 –32). Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai – nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan,kenduri, serta sedekah kepada para brahmana Nilai pancasila yang terdapat dalam masa kerajaan kutai : 1.  Nilai ketuhanan : memeluk agama hindu 2.  Nilai kerakyatan : rakyat kutai hidup sejahtera dan makmur 3.  Nilai persatuan : wilayah kekuasaannya meliputi kalimantan timur Kerajaan sriwija...

Lemak Dan Minyak

1.       LEMAK dan MINYAK Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut A.     LEMAK Lemak adalah kelompok ikatan organik yang terdiri atas unsure-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu, seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair.(Sediaoetama, 1989). Lemak adalah bahan-bahan yang mengandung asam lemak, baik ada yang dalam bentuk cair dalam temperatur biasa maupun ada dalam bentuk padat.lemak cair dalam temperatur biasa disebut minyak (oil), s...